Oleh : Ratih Widyastuti
Senja sore di sudut kota romantis Indonesia
Langit cerah dengan seribu keindahan yang tampak
sayu sayu suara angin menggesek rumput ilalang
perlahan sang mega menampakkan diri
kau tahu?
sejak saat itu aku mulai mengagumimu secara pelan
dengan diam tanpa adanya kebohongan
ingin kuungkap segalanya, namun itu khayalan tiba
saat melihat gerak gerik di setiap bertemu
membuat aku selalu diam tanpa kata
aku percaya kata hati
kata hati tak pernah bohong
dalam diam seribu kata
aku mengucap dalam hati
kusebut namamu dalam doa sujudku
selalu ada keinginan untuk mendekat, menyentuh, meraih hatimu
namun apadaya yang bisa kulakukan
ketakutan ini menyelimuti rasa yang ada
menyimpan rasa pada seorang yang sudah dekat
sama seperti menyimpan batu dalam es
yang susah mencair bahkan tak bisa
cukup senja sore menemaniku menanti mega
menantimu untuk memiliki rasa yang sama
dan entah itu tak tahu kapan, hanya berharap
dengarlah setiap doa ku untuk menyapamu,
salam bahagia dari kamar mawar merah
Senja sore di sudut kota romantis Indonesia
Langit cerah dengan seribu keindahan yang tampak
sayu sayu suara angin menggesek rumput ilalang
perlahan sang mega menampakkan diri
kau tahu?
sejak saat itu aku mulai mengagumimu secara pelan
dengan diam tanpa adanya kebohongan
ingin kuungkap segalanya, namun itu khayalan tiba
saat melihat gerak gerik di setiap bertemu
membuat aku selalu diam tanpa kata
aku percaya kata hati
kata hati tak pernah bohong
dalam diam seribu kata
aku mengucap dalam hati
kusebut namamu dalam doa sujudku
selalu ada keinginan untuk mendekat, menyentuh, meraih hatimu
namun apadaya yang bisa kulakukan
ketakutan ini menyelimuti rasa yang ada
menyimpan rasa pada seorang yang sudah dekat
sama seperti menyimpan batu dalam es
yang susah mencair bahkan tak bisa
cukup senja sore menemaniku menanti mega
menantimu untuk memiliki rasa yang sama
dan entah itu tak tahu kapan, hanya berharap
dengarlah setiap doa ku untuk menyapamu,
salam bahagia dari kamar mawar merah